Konsep dokter muslim


Assalamu'alaikum wr wb

Alhamdulillah kali ini saya baru selesai ujian, jadi cukup ada waktu untuk mengupdate tulisan di blog ini. Hehe

Iseng pagi ini saya membaca sebuah article tentang konsep dokter muslim; rahmatan lil alamin..rahmat bagi seluruh alam

Pernah ga ngebayangin kalo misalnya saat sudah jadi dokter nanti, kamu bisa menyembuhkan orang-orang di daerah kamu, atau yg kenal sama kamu, satu bahasa sama kamu, warna kulit sama, trus semuanya terasa indah mengalir dimana kamu cuma duduk di ruang praktek dan pasien kamu banyak ngantri di luar?

Keliatannya enak bgt ya? Tapi tunggu dulu...apa seperti itu yg benar2 saya inginkan? Dimana konsep rahmatan lil alamin yg saya inginkan?
dulu..waktu saya masih sma kelas 3, saya emang udah niat mau masuk FK dan jadi dokter, tp pemicunya bukan hal2 yg saya sebutkan di atas, mungkin ke-empat sahabat rohis saya (anggini, tia, isti, uggy) masih ingat apa, karena saya pernah menceritakan kpd mereka semua..haha

Jika ditanya, berapa jarak kota tempat saya menuntut ilmu dgn daerah kelahiran saya..hmm..bisa dibilang lumayan jauh, saya harus menempuh perjalanan udara dan laut untuk bisa sampai di rumah org tua saya..
jadi rasanya sangat rugi jika nantinya saya hanya menjadi dokter rata-rata atau standar, yg hanya mengobati pasien yg sama bahasanya, warna kulitnya..dan sebagainya sebagainya..

agama islam ini agama terbaik, bukan? Dan Allah swt telah memberikan saya begitu banyak kelebihan dan bakat di dalam diri ini, bukan bermaksud untuk sombong atau riya'..tp nikmat Allah juga jgn kita sangkal, kita harus mengakui dan mensyukurinya bahkan menyebut-nyebut nikmat tsb.
saya ingin jadi dokter muslim terbaik, setidaknya di negara ini, atau di provinsi ini, atau di kota ini, atau di kampus ini..saya harus menerapkan konsep rahmatan lil alamin yang diajarkan oleh tuhan saya sehingga nantinya saya tidak begitu memalukan ketika nanti ditanya, "kamu apakan gelar doktermu itu?".

Dan mengacu kepada sebuah hadist

عن جابر قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : « المؤمن يألف ويؤلف ، ولا خير فيمن لا يألف ، ولا يؤلف، وخير الناس أنفعهم للناس »

Diriwayatkan dari Jabir berkata,”Rasulullah saw bersabda,’Orang beriman itu bersikap ramah dan tidak ada kebaikan bagi seorang yang tidak bersikap ramah. Dan sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia.” (HR. Thabrani dan Daruquthni

Hadist di atas semakin menguatkan saya kalau saya harus jadi manusia yg bermanfaat bagi orang lain, saya harus jadi yg terbaik, saya harus terus menambah dan memperluas ilmu yg saya miliki..
Pernah gagal? Pernah! Saya juga pernah mengambil SP.
Pernah ditolak? Pernah! Saya juga pernah tidak lolos seleksi olimpiade.

Tapi jika saya menghitung nikmat Allah swt, malu sekali rasanya jika saya mengungkit-ungkit kegagalan tersebut. Astaghfirullah..maaf ya rabb..ampuni jiwa yg kerdil ini.

Jadi, bagaimana caranya agar kita bisa menjadi dokter muslimkn yg rahamatan lil alamin? Pertama kita harus menguasai ilmu kedokteran tsb dengan sebaik-baiknya,

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: "Jika amanat telah disia-siakan, tunggu saja kehancuran terjadi." Ada seorang sahabat bertanya; ‘bagaimana maksud amanat disia-siakan? ‘ Nabi menjawab; "Jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah kehancuran itu." (BUKHARI – 6015

Kedua, karena konsepnya mendunia, kita harus bisa bahasa asing, minimal English :)

Dan ketiga, MINDSET pun harus di instal ulang.. pola pikir yg ditanam ialah, kapan pun, dimanapun semua yg kita lakukan adalah akibat izin dan kehendak-Nya, jadikan semua aktivitas untuk mencari ridho-Nya.

Lillah, Billah, Illallah..




Comments

Popular posts from this blog

Tangisan kucing? Hati-hati.

Terkenang

Resolusi 2018