The importance of repetition and habits

Setiap manusia akan takjub dan terpesona bila ada sesuatu yang 'tidak dia harapkan', sesuatu 'beyond expectation' yang terjadi dalam satu hal. Sederhananya, yang membuat perasaan takjub adalah sesuatu yang tidak 'biasa' terjadi.
Jalan setapak selalu ditandai dengan tanah yang tidak ditumbuhi rumput, sementara rumput-rumput tumbuh liar di kiri dan kanan jalan setapak itu. Pernahkah kita bertanya mengapa rumput tidak tumbuh di jalan setapak itu? Sederhana, karena jalan itu selalu dilewati. Rumput liar tidak dapat tumbuh di tanah yang selalu diinjak, maka menginjak tanah akan membuat jalan setapak sebagaimana repetisi (pengulangan) membentuk habits (kebiasaan).

Awalnya mungkin kita harus memotong rumputnya, mencangkul tanahnya, memadatkan tanahnya untuk membuat jalan setapak, atau menambahkan batu di atasnya. Namun, itu hanya di awal saja. Selanjutnya akan lebih mudah.

Dalam satu penelitian disampaikan bahwa dari 11.000 sinyal yang diterima oleh otak manusia, hanya 40 yang diproses secara sadar, sedangkan sisanya diproses secara otomatis. Hasil penelitian lain juga menyampaikan setidaknya 90% dari respons manusia terhadap suatu kondisi tertentu terjadi secara otomatis. Artinya, respons kita terhadap suatu kondisi tertentu, baik respons itu berupa pemikiran, perasaan, ataupun perbuatan, sesungguhnya berasal dari kebiasaan atau habits yang secara otomatis terjadi pada diri kita   

Otak manusia memiliki 1.000.000.000.000 sel syaraf otak atau neuron. Setiap ada aktivitas baru atau pengalaman baru yang dilakukan, maka neuron itu akan terhubung satu sama lain membentuk sebuah pola. Artinya otak manusia dapat menyimpan informasi dan pengalaman yang sangat banyak sekali.

Bila aktivitas atau pengalaman itu diulang kembali, maka hubungan pola antar neuron itu akan bertambah tebal, itulah yang menjelaskan kenapa seseorang akan menjadi semakin mahir bila melakukan repetisi.
Membentuk koneksi atau hubungan antar sel ini memerlukan inisiasi yang besar, dengan kata lain, sulit. Apabila telah terbentuk koneksi atau hubungan itu, kita hanya perlu mempertebalnya dengan repetisi.

Ketika seseorang menemui pengalaman yang pertama kali, sebagai contoh mendapatkan penjelasan tentang Kleine leveine syndrome pada kali pertama, maka neuron di otaknya akan terhubung satu sama lain membentuk "Kleine leveine syndrome" sebagai hasilnya
Syaraf/neuron ini tentu tidak akan terbentuk pada otak lain yang tidak pernah mendengar tentang Kleine leveine syndrome. Maka semakin sering diulang-ulang penjelasan tentang hal tsb, maka koneksi neuron tentang "Kleine leveine syndrome" ini akan semakin banyak, semakin kuat dan semakin tebal. Laksana jalan yang awalnya menggunakan tanah (mungkin jalan setapak), lalu diberi batu, kemudian dibeton, diaspal dan diperlebar. Otomatis lalu lalang informasi akan lebih mudah. Praktisnya seseorang akan lebih mudah mengakses informasi itu.

Al-Qur'an juga menyampaikan kepada kita bahwa pengulang-ulangan adalah kunci untuk memberikan pengajaran atau ilmu.


 
Dan demikianlah Kami menurunkan Al Quran dalam bahasa Arab, dan Kami telah menerangkan dengan berulang kali, di dalamnya sebahagian dari ancaman, agar mereka bertakwa atau (agar) Al Quran itu menimbulkan pengajaran bagi mereka. [QS. THAHA 20:113]
Seorang ahli tidak menunggu keberuntungan, dia akan berusaha menciptakannya melalui upaya sadar. Kurang lebih keberuntungan adalah hasil kali antara persiapan dan kesempatan. Yang pertama bagian yang dapat kita pilih, yang kedua tidak dapat kita pilih. Keberuntungan tidak hanya menunggu kesempatan, dia perlu persiapan yang matang.
Maka tidak perlu heran mengapa yang lain bisa sukses namun tidak pada kita. Tidak perlu aneh mengapa yang lain beruntung dan kita tidak. Pernahkah kita berpikir, jangan-jangan kita yang men-design semua itu. Mereka pasti melatih sesuatu yang tidak kita latih.
"Anytime you see someone more successful than you are, they are doing something you aren't." (Malcolm X)

-Disadur dari how to master your habits karya felix siauw dengan sedikit tambahan

Comments

Popular posts from this blog

Tangisan kucing? Hati-hati.

Bimbang

Terkenang