My babies

Insya Allah lusa aku akan meninggalkan kota ini. Kota terbesar ke-3 di Indonesia.
Meskipun ada beberapa hal yang kurang aku sukai, tp disinilah aku banyak belajar tentang kehidupan.
Pasien dan keluarganya adalah guru terbaik ku. Aku banyak belajar dari mereka.
Kesabaran, toleransi, kasih sayang, ketulusan, harapan, kesetiaan, ah..semuanya!
Tidak hanya pasien dewasa. Bayi dan anak-anak pun bisa menyadarkan ku tentang arti sebuah perjuangan.

Untuk bayi-bayi yang dirawat khusus di ruang KP (Kamar Perinatologi), atau di ruang PICU (Perinatologi Intensive Care Unit) selalu berhasil meremukkan jantungku.

Manusia semuda itu harus berjuang di dalam ruangan khusus tanpa orang tua yang menemani, kecuali hanya pada jam besuk.

Tangannya tak kuat lagi menggenggam
Perhatikan warna kulit tangannya. Adik tsb dlm keadaan sopor. Ia dirawat di PICU. Anak pertama.

Jagoan

Ini pasien ku di KP. Jagoan. Ia menderita Hirschsprung diseas. Kelainan tidak adanya ganglion saraf di salah satu segmen usus. Terkena bronkopneumoni juga. Selama beberapa hari ia menggunaka CPAP (continous positive airway presure). Kemudian belajar pelan-pelan Menggunakan selang O2 biasa sambil diambu. Namun beberapa hari kemudian memakai cpap lagi :')


You're a fighter!
Balita mungil ini pasien di KP. mendadak saturasi oksigennya turun. Itu aku foto ketika telah stabil kembali saturasinya.


Adik-adik tersayang..semoga orangtua kalian tabah dan ikhlas ya.
Mereka patut bangga punya anak-anak pejuang seperti kalian yang akan menanti dan menarik tangan-tangan orangtuanya kelak ke surga. Aamiin.
Kakak minta maaf sekiranya ada perlakuan atau ucapan yang salah. Kakak suka bawel ya kalo cuma ada kita berdua? Hehe :')
Ah..sayang..
Kalian semua manis-manis.
Tapi lebih manis lagi kalau sudah tidak sakit lagi.
Cariin kakak kalau nanti ga ketemu di surga ya sayang :')


Comments

Popular posts from this blog

Tangisan kucing? Hati-hati.

Bimbang

Terkenang